Baikkah Sepatu Hak Tinggi Untuk Wanita ?

Oktober 18, 2018

Oleh Dr. Moch. Naqsjahbandi, Sp.RM

Seorang wanita memilih sepatu hak tinggi, memang terlihat jadi lebih modis, lebih seksi, lebih cantik,  enak untuk dipandang mata oleh siapapun. Dan karenanya tentu saja membuat rasa percaya diri untuk berpenampilan di depan umum semakin meningkat. Wanita  menggunakan sepatu hak tinggi bukan hanya  terlihat lebih jangkung dan semampai tetapi terlihat lebih modern siap menghadapi tantangan pekerjaan.

Kesan yang dibentukpun saat seseorang menggunakan hak sepatu tinggi tentunya bukan untuk menuju ke pasar yang becek berlumpur atau ke jalan yang berlubang dengan banyak kerikil berserakan, tetapi kesan yang diciptakan mau ke kantor atau mau menghadiri undangan di hotel berbintang, atau jalan-jalan sekalian belanja ke mall atau supermarket yang tentu saja lantainya sudah di disain untuk tidak mudak terpeleset.

Ditinjau dari segi kesehatan secara jangka panjang ternyata penggunaan sepatu hak tinggi yang terlalu lama tidak sehat untuk tubuh, karena menyebabkan nyeri di kaki terutama betis sampai ke pinggang bahkan ke punggung. Dan kurang baik untuk formasi deposit jat kapur (Calsium) di tulang kaki terutama di tumit (Os Calcaneus). Mengapa hal ini terjadi ?

Kita bisa merujuk pada teori Fisiki tentang Hukum Tuas I (Lever of Arm I) disebutkan bahwa pada orang yang berdiri tegak, akan terjadi kesimbangan antara bidang berat, bidang tumpu dan bidang gaya (Force).  Dimana  normalnya bidang berat yang terutama dibebani oleh perut dan payudara letaknya di depan, bidang tumpu telapak kaki di tengah dan bidang gaya yang dikerjakan oleh betis  otot bokong dan otot punggung belakang bekerja bersamaan untuk menjaga seseorang berdiri tegak.

Pada  seorang menggunakan hak sepatu tinggi maka akan terjadi perubahan keseimbangan, dimana bidang tumpunya semakin maju ke depan karena harus jinjit, sehingga bidang beratnya harus lebih mundur ke belakang, akibatnya otot betis, otot bokong dan otot punggung belakang harus bekerja lebih banyak lagi, karena bekerja ekstra ini penumpukan akibat kerja sel otot berupa asam laktat akan semakin lebih banyak lagi, hal ini bila terus menerus mengakibatkan otot mudah lelah dan nyeri otot berkepanjangan.

Sedangkan kejadian pada formasi tulang kaki terutama tulang tumit (os calcaneus) juga mengalami perubahan. Seperti kita ketahui bahwa tulang akan mendeposit Calsium dengan baik bila mendapatkan penekanan yang berulang-ulang dengan kekuatan yang tidak tinggi. Contohnya adalah jalan pagi ½ jam setiap hari mengurangi resiko osteoporosis. Tetapi karena penekanan pada pengguna sepatu tinggi tidak lagi di tumit tapi lebih banyak di ujung kaki, sehingga merubah formasi Calsium di tumit pada penggunaan yang lama. Karena memang setelah usia 30 tahun kepadatan calsium di tubuh kita akan berkurang 1%/Tahun. Dan khusus untuk wanita menopause 3% / tahun kepadatannya Calsium tulangnya semakin berkurang.

Saran kami kurangi pemakian sepatu hak tinggi, atau pakailah bila perlu saja. Karena memang tampil cantik itu perlu tapi sehat dan kualitas hidup baik juga perlu, karena kesehatan adalah karunia terbesar ke 2 setelah iman. Dan bila terlanjur sudah terasa sering nyeri di kaki baik di telapak kaki , betis, bokong atau pinggang. Kami unit Rehabilitasi Medik dan Fisioterpi RS. Pertamina Balikpapan memiliki modalitas dan pelayanan yang tepat untuk menanganinya karena kami memiliki modalitas yang cukup seperti Laser untuk mengurangi nyeri dan memepercepat perbaikan sel dan jaringan tuibuh yang mengalami kerusakan juga layanan akupunctur untuk mengurangi nyeri, menyeimbangkan energi tubuh, membantu relaksasi dan akhirnya  mempercepat perbaikan sel dan jaringan yang mengalami kerusakan. Selamat hidup sehat.

Posted in Artikel by rspb | Tags: , , ,